Sabtu, 09 Juni 2012

Tugas Mini Proyek

Anggota kelompok :
                                Pangeran John P. (08-087)
                                Sakti Wibowo (10-013)
                                Fauzi Rozi Nst. (10-039)
                                M. Irfan Nst. (10-068)


Tema      : Dinamika Kreativitas Dalam Ruang Lingkup Pendidikan
Judul      : Metode Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Di TK Nur Aisyah




Pendahuluan
     
            Masa anak merupakan masa keemasan (golden age) yang mempunyai arti penting dan berharga karena pada masa ini merupakan dasar bagi masa depan anak. Anak mempunyai kebebasan untuk berekspresi, dan sebagai calon generasi muda diharapkan anak mempunyai semangat yang tinggi untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu menghasilkan suatu prestasi yang baik dan berguna bagi pembangunan negara. Anak harus dapat mengembangkan bakat dan kreativitasnya untuk menghasilkan prestasi (Ulfah, 2008).
            Kreativitas merupakan proses yang dilakukan oleh seorang individu ditengah-tengah pengalamannya dan yang menyebabkannya untuk memperbaiki dan mengembangkan dirinya. Pada dasarnya kreativitas anak bersifat ekspresionis, hal ini dikarenakan pengungkapan (ekspresi) yang merupakan sifat yang dilahirkan dan dapat berkembang melalui latihan-latihan (Ulfah, 2008).
            Mengingat pentingnya kreativitas siswa, di Indonesia maka perlu disusun suatu strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas pada anak. Strategi tersebut diantaranya meliputi pemilihan pendekatan, metode atau model pembelajaran. Salah satu pembelajaran yang saat ini sedang berkembang ialah pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pembelajaran yang menuntut aktivitas mental siswa untuk memahami suatu konsep pembelajaran melalui situasi dan masalah yang disajikan pada awal pembelajaran. Situasi masalah yang disajikan dalam pembelajaran tersebut merupakan suatu stimulus yang dapat mendorong potensi kreativitas dari siswa terutama dalam hal pemecahan masalah yang dimunculkan. Kreativitas yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran berbasis masalah ini bukan hanya aspek kognitifnya saja (kemampuan berfikir kreatif) tetapi aspek nonkognitif dari kreatifitas yakni kepribadian kreatif dan sikap kreatif siswa (Trihadiyanti, 2010).

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas kami ingin meneliti metode yang diberikan oleh guru dalam meningkatkan kreativitas pada anka TK Nur Aisyah.




Tujuan Penelitian
1.      untuk mengetahui bagaimana metode yang  digunakan oleh para guru untuk meningkatkan kreativitas anak di TK Nur Aisyah
2.      untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan peningkatan kreativitas pada peserta didik dengan metode yang diberikan oleh guru TK Nur Aisyah




Landasan Teori
            Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan paling tinggi bagi manusia (Maslow, dalam Munandar, 2009). Pada dasarnya, setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas dapat diidentifikasi (ditemukenali) dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat (Munandar, 2009).
Campbell (dalam Manguhardjana, 1986) mengemukakan kreativitas sebagai suatu kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya :
a. Baru atau novel, yang diartikan sebagai inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh dan mengejutkan.
b. Berguna atau useful, yang diartikan sebagai lebih enak, lebih praktis, mempermudah, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil yang baik.
c. Dapat dimengerti atau understandable, yang diartikan hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu, atau sebaliknya peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tak dapat dimengerti, tak dapat diramalkan dan tak dapat diulangi.

Oleh karena beragamnya pendapat para ahli akan pengertian kreativitas, maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan suatu produk yang baru ataupun kombinasi dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya, yang berguna, serta dapat dimengerti.




Pendekatan yang digunakan:
1.      Kognitif
Menekankan pada kemampuan berpikir/ fungsi intelektual.
2.      Kepribadian
Menekankan pada karakteristik kepribadian tertentu sebagaimana dimiliki orang-orang kreatif.
3.      Integratif atau komponential
Melibatkan komponen-komponen:
+ kognitif dan kepribadian;
+ individu dan lingkungan.
1.      Otak manusia (human brain)
Menggunakan pendekatan pada fungsi otak manusia dan aktivitas otak manusia.





Ciri-ciri kreativitas
Guilford (dalam Munandar, 2009) mengemukakan ciri-ciri dari kreativitas antara lain:
a.       Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan bukan kualitas.
b.      Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya dengan cara berpikir yang baru.
c.       Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
d.      Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli. 






Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas
            Menurut Rogers (dalam Munandar, 2009), faktor-faktor yang dapat mendorong terwujudnya kreativitas individu diantaranya:


A. Dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik)
Menurut Roger (dalam Munandar, 2009) setiap individu memiliki kecenderungan atau dorongan dari dalam dirinya untuk berkreativitas, mewujudkan potensi, mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas yang dimilikinya. Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya (Rogers dalam Munandar, 2009). Hal ini juga didukung oleh pendapat Munandar (2009) yang menyatakan individu harus memiliki motivasi intrinsik untuk melakukan sesuatu atas keinginan dari dirinya sendiri, selain didukung oleh perhatian, dorongan, dan pelatihan dari lingkungan.
            Menurut Rogers (dalam Zulkarnain, 2002), kondisi internal (interal press) yang dapat mendorong seseorang untuk berkreasi diantaranya:
1.      Keterbukaan terhadap pengalaman
Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense, tanpa kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman tersebut dan keterbukaan terhadap konsep secara utuh, kepercayaan, persepsi dan hipotesis. Dengan demikian individu kreatif adalah individu yang mampu menerima perbedaan.
2.      Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
Pada dasarnya penilaian terhadap produk ciptaan seseorang terutama ditentukan oleh diri sendiri, bukan karena kritik dan pujian dari orang lain. Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan kritikan dari orang lain.
3.      Kemampuan untuk bereksperimen atau “bermain” dengan konsep-konsep.
Merupakan kemampuan untuk membentuk kombinasi dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.


B. Dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik)
            Munandar (2009) mengemukakan bahwa lingkungan yang dapat mempengaruhi kreativitas individu dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan kekuatan yang penting dan merupakan sumber pertama dan utama dalam pengembangan kreativitas individu. Pada lingkungan sekolah, pendidikan di setiap jenjangnya mulai dari pra sekolah hingga ke perguruan tinggi dapat berperan dalam menumbuhkan dan meningkatkan kreativitas individu. Pada lingkungan masyarakat, kebudayaan-kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat juga turut mempengaruhi kreativitas individu.






Alat – alat yang digunakan saat proses penelitian
·         Laptop
·         Kamera Digital
·         Handphone
·         Alat tulis ( kertas, pena)
·         Notes ( sebagai reward)




Subjek yang diteliti
·         Nuryati (Guru TK Nur Aisyah)
·         Haikal ( Siswa TK Nur Aisyah)
·         Antowi, Simar ( Orang Tua siswa TK Nur Aisyah )




Metode Yang Digunakan
Wawancara, ada pun pertanyaannya sebagai berikut :
A.     Pertanyaan Untuk Guru :
1.      Bagaimana strategi pengajaran yang digunakan untuk meningkatkan siswa?
2.      Apa yang dapat dilakukan guru jika siswa mengalami kejenuhan?
3.      Apakah pada umumnya siswa di TK ini mudah mencerna metode yang diberikan?
4.      Apa yang dapat dilakukan guru oleh jika ada siswa yang kurang mampu dalam mengikuti metode yang diberikan?
5.      Apakah prasarana di TK ini sudah mendukung untuk meningkatkan kreativitas siswa! contohnya prasarananya?
6.      Jika siswa bisa melakukan apa yang diajarkan oleh guru. Apakah ada reward yang diberikan oleh siswa?
7.      Adakah peningkatkan kreativitas setelah diberikan reward? Berikan contohnya?
8.      Adakah tugas yang dibawa kerumah oleh siswa? Berikan contohnya?
9.      Apakah siswa mampu mengembangkan kreativitas setelah diberikan metode yang di ajarkan tanpa harus di pandu oleh guru?
10.  Adakah hasil dari kreativitas siswa setelah diberikan metode yang diajarkan! Misalnya hasil karya, mengikuti perlombaan?


B.      Pertanyaan untuk Orang Tua/ Wali murid :
1.      Menurut ibu/bapak bagaimana kualitas pendidikan di tk xxx? 
2.      Apakah ada peningkatan kreativitas? 
3.      Apakah sesuai yang ibu/bapak harapkan dari proses pembelajaran yang diberikan oleh TK Nur Aisyah?





Proses Analisis Data :
Setelah data hasil wawancara diperoleh , maka kelompok mencari kesimpulan dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh masing-masing subjek. Hasil kesimpulan tiap subjek akan digabung dan ditarik kesimpulan besarnya dan dijadikan kesimpulan akhir.




Tabel Perencanaan Kegiatan
No.
Kegiatan
Maret
April
Mei
Juni
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
1
Pemilihan tema


V














2
Penentuan judul


V














3
Diskusi metode pelaksanaan penelitian



V












4
Penyusunan pendahuluan dan landasan teori




V











5
Peninjauan lokasi









V








6
Pelaksanaan observasi









V






7
Penganalisaan data dan penarikan kesimpulan










V





8
Penyusunan laporan












V




9
Pembuatan Poster













V



10
Evaluasi













V



11
Posting













V









Kalkulasi Biaya yang telah Dikeluarkan :
Reward untuk subjek berupa notes ( 5  buah )    : Rp 15.000
Biaya transportasi                                                : Rp 20.000

Total                                                                    : Rp 35.000






Pelaksanaan Kegiatan
6 Maret
Diskusi untuk menentuksn tema dan judul kemudian disepakati oleh anggota kelompok.
28 Maret
Diskusi metode pelaksanaan penelitian. Dari diskusi dihasilkan 10 pertanyaan untuk guru dan tiga pertanyaa untuk orang tua atau wali murid.
5 April
Diskusi metode penelitian dan landasan teori, kami diskusikan setelah keluar kuliah pada pukul 11.30 sampai 13.30 wib di kantin.
30 April
Peninjauan lokasi, kami laksanaakan pada hari sabtu, kebetulan pada hari sabtu kami tidak ada jadwal kuliah.
7 Mei
Pelaksanaan observasi, kami kumpul tepat pukul 08.00 wib lalu kami berangkat sama-sama dengan mengendarai sepedamotor.
18 Mei
Penganalisaan data dan penarikan kesimpulan
28 Mei
Penyusunan laporan
2 Juni

pembuatan poster dan evaluasi, ketika dalam pembuatan poster kami sedikit bingun dalam menentukan background poster, setelah didiskusikan kami menemukan background yang cocok untuk poster.
6 Juni
Posting ke blog





Analisa Hasil Wawancara
1.      Subjek I menyatakan bahwa metode yang deberikan oleh guru kepada murid-murid sudah cukup memadai, seperti diadakannya menggambar, menyusun puzzle, melipat orgami, menulis arab, outbond, dan menari. Hal ini untuk meningkatkan kreativitas pada anak. Dalam pemberian metode ini rata-rata anak dengan mudah menerima atau menyerap apa yang disampaikan oleh guru, namun ada sebagian anak yang kurang mampu menyerap metode yang diberikan hal ini disebabkan karena faktor usia. Dalam mengatasi  hal ini guru memberikan perhatiaan yang lebik kepada anak, agar anak dapat mengembangkan kreativitasnya. Subjek juga menyatakan sering memberikan reward kepada anak ketika anak berhasil mengerjakan suatu tugas dengan baik. Reward yang diberikan kepada anak adalah dengan memberikan tepuk tangan, atau memberikannya sebuah bintang kemudian bintang tersebut di tempelkan ke dinding kelas yang telah ditentukan tempatnya. Subjek jug menyatakan pernah mengikuti perlobaan seperti menari, dan juga pernah menjadi juara dalam perlombaan tersebut. Dan juga guru sering memberikan PR seperti, menulis arab, berhitung, dan bahasa indonesia, namun PR ini dalam bentuk yang umum saja, dan tidak sulit.
2.      Subjek II menyatakan kualitas di TK Nur Aisyah ini cukup bagus. Dikarenakan ada peningkatan pada si anak dalam mengembangkan kreativitasnya. Subjek juga menyatakan memberikan les tambahan di rumah kepada anak agar anak lebih kreatif dan siap menghadapi bangku Sekolah Dasar. Dan juga menyatakan anak-anak mereka ada peningkatan dalam mengembangkan kreativitas dari sebelum masuk di TK Nur Aisyah.





Kesimpulan
            Kreativitas harus dikembangkan sejak anak usia dini, karena dengan kreasi seseorang dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimiliinya. Dengan kreativitas pula seseorang dapat menyelesaikan masalah yang akan dihadapainya dalam kehidupan sehari-hari, dan juga kreativitas salah satu kemampuan yang turut dalam menentukan kesuksesan hidupnya seseorang.




Evaluasi

Kegiatan
Jadwa Pada Perencanaan
Jadwal Pelaksanaan
1
Pemilihan tema

Maret, Minggu ketiga
Maret, minggu keempat
2
Penentuan judul

Maret, Minggu ketiga
Maret Minggu keempat
3
Diskusi metode pelaksanaan penelitian
Maret, Minggu kempat
April, Minggu pertama
4
Penyusunan pendahuluan dan landasan teori
April, minggu pertama
April, minggu pertama
5
Peninjauan lokasi


Aprli, mimggu keempat
Mei, Minggu Kedua
6
Pelaksanaan observasi
Mei, Minggu Kedua
Mei, Minggu ketiga
7
Penganalisaan data dan penarikan kesimpulan
Mei, minggi ketiga
Juni, Minggu Pertama
8
Penyusunan laporan

Mei, minggu keempat
Jini, minggu pertama
9
Pembuatan Poster

Juni, minggu pertama
Juni, minggu pertama
10
Evaluasi

Juni, Minggu kedua
Juni, minggu kedua
11
Posting
Juni, Minggu kedua
Juni, minggu kedua





Keterangan :
Keseluruhan jadwal pelaksanaan tidak sesuai dengan jadwal yang telah dirancang dan direncanakan sebelumnya. Rata-rata jadwal pelaksanaan dari awal hingga akhir dilaksanan dalam bulan Mei akhir. Juga terdapat banyak perubahan dan penambahan pada konsep landasan teori yang dipakai. Serta terdapat perubahan rencana dalam pelaksanaan (misal, melompati step yang belum terselesaikan dan kembali ke menyelesaikan step itu setelah situasinya memungkinkan).





Testimoni :
Sakti Wibowo (10-013)
Tugas mini proyek ini sangat banyak memberikan manfaat dan pengalaman bagi saya, sehingg saya dapat berkreasi dalam mengerjakannya.
M. Irfan Nst. ( 10-068 )
Dalam proses penelitian kami cukup terbantu atas partisipasi dari subjek dan juga pihak sekolah yang menerima kami dengan terbuka. Namun karena setiap anggota kelompok mengambil mata kuliah yang berbeda-beda kami cukup kesulitan untuk menyusaun jadwal.

Poster :
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar